Atasi Speech Delay pada si Kecil Atasi Speech Delay pada si Kecil

Atasi Speech Delay pada si Kecil

Berdasarkan laman IDAI yang ditulis oleh Amanda Soebadi, keterlambatan bicara atau speech delay dialami 5-8% anak pada usia prasekolah. Maka dari itu, sangatlah penting bagi orang tua untuk memantau berbagai aspek tumbuh kembang si Kecil secara berkala, baik dari sisi fisiologis, psikologis, motorik, sensorik, maupun kemampuan berbicaranya.

Usia Perkembangan Bicara si Kecil

Namun, sebelum orangtua mendiagnosa si Kecil mengalami speech delay, yuk kenali dulu usia tahapan perkembangan bicara yang normal berikut ini:

  • Usia 0-6 bulan

Pada dasarnya, sebelum bayi dapat berbicara, ia akan hanya menangis untuk meminta sesuatu. Lalu, pada usia 2-3 bulan mulailah ia membuat suara-suara sebagai tanda responnya yang biasa dikenal dengan istilah cooing. Di usia ini juga bayi mulai bereaksi terhadap suara orang yang ada di sekitarnya dengan mengeluarkan suara.

 

Selanjutnya, mendekati usia 6 bulan, bayi mulai merespons jika ia dipanggil namanya. Fase cooing akan berangsur menjadi babbling yaitu mengoceh dengan suku kata tunggal yang sering kita dengar, misalnya papapapa dan mamamama. Namun, waspadai ya Moms jika si Kecil tidak menoleh saat jika dipanggil namanya atau tidak babbling.

  • Usia 6-12 bulan

Pada usia 6-9 bulan, si Kecil akan mulai mengerti nama-nama orang di sekitarnya. Saat si Kecil mulai babbling, ia akan menggunakan nada bicara yang mirip seperti bahasa ibunya sehari-hari. Lalu di usia 9-12 bulan, si Kecil sudah dapat mengucapkan sebutan mama dan papa atau istilah lainnya untuk kedua orang tuanya. Apabila si Kecil menoleh dan merespon saat namanya dipanggil, artinya ia sudah mulai paham apa yang dirasakannya, karena pada saat usia 12 bulan ini si Kecil sudah mulai mengerti sekitar 70 kata.

  • Usia 12-18 bulan

Di usia ini, si Kecil biasanya sudah dapat mengucapkan 3 sampai 6 kata dengan mengangguk dan menggelengkan kepala untuk merespon pertanyaan yang diberikan. Kosakatanya juga akan bertambah seiring bertambahnya usia. Pada akhir masa ini, si Kecil sudah bisa menyatakan keinginannya dengan kata-kata yang ia bisa.

  • Usia 18-24 bulan

Pada fase ini si Kecil sudah dapat membuat kalimatnya sendiri yang terdiri dari dua kata, seperti mama makan, mau mandi, dan lain-lain. Di usia ini juga si Kecil akan senang mendengarkan cerita karena sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain.

  • Usia 2-3 tahun

Setelah usia 2 tahun, si Kecil sudah bisa mengucapkan kata yang dimengerti oleh orang lain karena ia sudah terbiasa menggunakan kalimat 2 sampai 3 kata sehari-hari. Misalnya, si Kecil dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ia temui, warna yang sering ia lihat dan suara yang sering ia dengar.

  • Usia 3-5 tahun

Selanjutnya, di usia ini si Kecil sudah tertarik mendengarkan percakapan orang yang ada di sekitarnya. Dia sudah dapat menyebutkan nama, umur, jenis kelaminnya. Pada usia 4 tahun, si Kecil juga dapat bercerita dengan lancar. Namun, waspadai apabila si Kecil tidak menunjukkan salah satu tanda di atas sesuai usianya, cobalah konsultasikan ke dokter anak terdekat untuk dapat penanganan ya, Moms.

Penyebab si Kecil Mengalami Speech Delay

Speech delay atau keterlambatan bicara dapat disebabkan oleh gangguan pendengaran dan gangguan pada otak seperti retardasi mental serta gangguan artikulasi pada organ mulut yang menyebabkan si Kecil sulit melafalkan kata-kata. Menurut dr. Rosary, Sp. A dari rumah sakit Hermina, ada faktor medis dan juga faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi keterlambatan bicara pada si Kecil seperti:

Faktor Medis

  1. Gangguan pada mulut seperti sumbing pada bibir atau langit-langit lidah yang pendek dan juga kelainan bentuk pada rahang.
  2. Gangguan pendengaran seperti adanya riwayat infeksi telinga
  3. Gangguan pada fungsi otak baik reseptif (penerimaan informasi), ekspresif (cara bicara), maupun proses di antaranya. Si Kecil yang mengalami gangguan ini biasanya mengalami autisme, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), palsi serebral, atau retardasi mental.

Faktor Lingkungan

  1. Stimulasi yang tidak memadai, seperti kurangnya interaksi antara orang tua dan anak. Moms dan Dads bisa mengajaknya berbicara setiap hari untuk menstimulasinya.
  2. Kurangi screen time atau paparan terhadap gawai dan televisi pada si Kecil yang membuat komunikasi menjadi satu arah tanpa adanya interaksi.
  3. Adanya trauma yang dialami si Kecil. Namun, untuk hal ini harus dibuktikan juga secara medis dengan diagnosa oleh dokter ahli ya, Moms.
  4. Kurangnya nutrisi yang dibutuhkan si Kecil saat usia pertumbuhannya.

Mencegah Speech Delay pada si Kecil

Moms dan Dads dapat memulai berkomunikasi secara dua arah dengan si Kecil sejak dini agar ia dapat merespon apa yang dilakukan atau diucapkan. Hindari juga berkomunikasi sambil mengoperasikan gawai agar si Kecil tidak terdistraksi. Selain itu, perhatikan juga perkembangan emosi dan perilakunya saat berkomunikasi ya Moms, agar si Kecil tetap berada pada kondisi perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya.

Mengatasi Speech Delay pada si Kecil

Mengutip dari tulisan dr. Rosary, Sp. A, untuk mengatasi speech delay atau keterlambatan bicara pada si Kecil, ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  • Ajak si Kecil berbicara dan berkomunikasi sejak masa bayi agar ia terbiasa mendengarkan kosakata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya. Semakin ia sering mendengarkan kata-kata yang mudah, maka semakin bertambah juga kosakatanya.
  • Selain berbicara, Moms dan Dads dapat membacakan cerita untuk melatih meningkatkan kosakata nya. Ajak si Kecil menunjuk gambar dan menyebutkan nama-nama benda, warna ataupun benda yang ada di buku cerita tersebut.
  • Anak kecil sangatlah suka mendengarkan musik-musik yang fun. Sambil mainkan musiknya, Moms dan Dads dapat mengajaknya bernyanyi bersama.
  • Ajak si Kecil bermain pura-pura atau pretend play, misalnya bermain boneka dan bermain masak-masakan dengan berdialog singkat.

Namun, hati-hati ya apabila Moms dan Dads terlambat mendeteksi keterlambatan bicara pada si Kecil. Hal ini bisa membawa dampak baginya seperti keterlambatan berbicara yang tidak ditangani sebagian bisa menetap dan gangguan bahasa dapat menimbulkan kesulitan belajar, misalnya masalah membaca, menulis, memahami kalimat, yang berpengaruh pada hasil akademik dan pekerjaan saat dewasa nanti.

Selain itu, dapat mempengaruhi kemampuan bersosialisasi dengan teman-temannya dan akhirnya si Kecil menjadi kurang percaya diri karena sulit mengekspresikan apa yang diinginkan atau dirasakan. Coba yuk Moms dan Dads, mulai perhatikan tahapan perkembangan bicara si Kecil agar ia tetap bisa tumbuh secara optimal.

 

Source:

Rosary, dr. Sp. A. 2022. Š—“Keterlambatan Bicara Apa TandanyaŠ— https://www.rspondokindah.co.id/id/news/keterlambatan-bicara-apa-tandanya . . Diakses pada 2 April 2023 21.00 WIB.

Soebadi, Amanda. 2013. Š—“Keterlambatan BicaraŠ—. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara . Diakses pada 2 April 2023 21.00 WIB.

EmptyView