Imunisasi pada Bayi

Imunisasi bayi melibatkan pemberian bayi serangkaian vaksin yang mengandung sejumlah kecil penyakit berbahaya yang telah dilemahkan. Ketika bayi disuntik dengan penyakit dosis rendah, tubuh mereka membangun antibodi untuk melawannya, jadi jika mereka terkena penyakit mematikan, sistem kekebalan mereka memiliki kemampuan untuk melawannya. Program imunisasi bayi bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dengan mencegah bayi tertular dan menyebarkan penyakit yang sebenarnya.

Banyak penyakit menular sebagian besar telah diberantas berkat program imunisasi nasional, misalkan cacar telah diberantas selama lebih dari 30 tahun. Keberhasilan program imunisasi yang dijalankan oleh Departemen Kesehatan telah berkontribusi terhadap keberhasilan pencegahan penyakit seperti polio, malaria, campak dan lain-lain yang menyerang anak-anak kita.

Jadi sangat penting untuk memberikan imunisasi pada anak Anda.

Apakah ada efek samping pada imunisasi bayi?

Kadang-kadang bayi dapat memiliki reaksi yang sangat ringan terhadap imunisasi. Jika Anda khawatir tentang reaksi bayi Anda terhadap vaksinasi, atau kesehatan mereka secara umum, segera hubungi dokter atau profesional kesehatan Anda.

Kapan imunisasi bayi dimulai?

Jadwal imunisasi pada umumnya dimulai saat lahir – vaksin pertama biasanya diberikan di rumah sakit dalam beberapa hari pertama kehidupan – satu untuk polio, yang lain untuk tuberkulosis. Ada sejumlah vaksin penting yang biasanya diberikan pada tahun pertama bayi.

Imunisasi apa yang harus diberikan bayi saya?

Jenis Imunisasi Anak yang Wajib

Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan melakukan penambahan jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin.

Imunisasi rutin merupakan program pemerintah yang berarti masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut, termasuk vaksin Human Papilloma Virus (HPV).

11 jenis vaksin yang sebelumnya digunakan antara lain :

 1. Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan

  • 1 Bulan : BCG Polio 1, mencegah penularan tuberculosis dan polio
  • 2 Bulan : DPT-HB-Hib 1 Polio 2, mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus, hepatitis B, meningitis, & pneumonia
  • 3 Bulan : DPT-HB-Hib 2 Polio 3
  • 4 Bulan : DPT-HB-Hib 3 Polio 4
  • 9 Bulan : Campak, mencegah campak

 2. Imunisasi lanjutan bayi usia 18-24 bulan

  • Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis
  • Imunisasi campak rubella 1 dosis

 3. Imunisasi lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan Imunisasi Nasional

  • Imunisasi campak rubella dan DT pada anak kelas 1
  • Imunisasi tethanus diphteria td pada anak kelas 2 dan kelas

Adapun penambahan 3 imunisasi adalah; vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).

EmptyView