Perkembangan Kognitif

Saat balita Anda mendekati usia 2 tahun, Anda mungkin akan melihat perubahan yang cukup besar dalam pemikirannya. Ini adalah usia di mana sebagian besar anak mengembangkan kemampuan untuk berpikir ke depan.

Bagaimana berpikir ke depan mengubah banyak hal

Ambil studi kasus mini ini sebagai contoh: Suatu hari Lucy yang berusia 2 tahun mendekati sebuah pintu sambil membawa bunga di masing-masing tangannya. Dia berhenti, tampaknya menyadari bahwa dia tidak bisa membuka pintu dengan kedua tangan penuh. Menempatkan bunga di lantai, dia meraih kenop pintu. Kemudian dia berhenti lagi, menyadari bahwa pintu itu akan menghancurkan bunga-bunga saat terbuka. Akhirnya, setelah memindahkan bunga ke tempat yang aman, dia membuka pintu. Ini adalah tindakan sederhana, tetapi membutuhkan sedikit pemikiran. Lucy harus membayangkan apa yang akan terjadi sebagai akibat dari tindakannya. Lucy berpikir ke depan.

1. Balita yang lebih muda: bereksperimen dan belajar

Jenis pemikiran ke depan Lucy tidak mungkin untuk balita yang lebih muda, yang masih belajar terutama melalui trial-and-error. Balita yang lebih muda menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk bereksperimen; menangani objek fisik untuk mencari tahu apa yang akan terjadi jika saus apel diremas, balok dijatuhkan, atau potongan puzzle bundar dipalu ke dalam lubang persegi.

2. Balita yang lebih tua: lebih sedikit bereksperimen, lebih banyak membayangkan

Saat kemampuan mengingat berkembang, balita yang lebih tua akan mulai lebih sedikit bereksperimen dan lebih banyak membayangkan. Mereka mulai memikirkan “apa yang akan terjadi jika…” tanpa harus mencoba ide tersebut terlebih dahulu. Kemampuan untuk berpikir ke depan ini menghemat banyak waktu balita. Waktu ekstra untuk mencoba hal baru!

Anda akan terkejut betapa cepatnya balita Anda mulai terlihat seperti anak kecil, bukan bayi lagi.

EmptyView