Waspadai Baby Blues Syndrome dan Postpartum Depression Waspadai Baby Blues Syndrome dan Postpartum Depression

Waspadai Baby Blues Syndrome dan Postpartum Depression

Apa yang Expert Moms rasakan saat berhasil melahirkan Si Kecil? Perasaan senang, terharu, dan lega, mungkin jadi jawaban banyak Expert Moms. Tapi, ada juga yang bisa merasakan yang sebaliknya. 

Untuk beberapa Moms, mungkin sempat mengalami yang dinamakan baby blues syndrome. Baby blues syndrome, biasanya dialami oleh ibu yang baru pertama kali melahirkan dikarenakan banyak perubahan yang muncul, seperti tanggung jawab yang lebih banyak, waktu tidur yang kurang, dan juga perubahan hormon yang memengaruhi perasaan atau emosi ibu. Semua ini, kemudian menyebabkan ibu mudah sedih, marah, cemas, menangis tanpa alasan, gelisah, sulit berkonsentrasi, dan nafsu makan menurun. Kondisi inilah yang dinamakan dengan baby blues syndrome. Ini cukup banyak terjadi Moms, jadi jangan khawatir. Walau demikian, tetap harus selalu diwaspadai.

Baby blues syndrome biasanya terjadi 2-3 hari setelah bayi lahir, dan bisa berlangsung hingga 14 hari. Jika berlangsung terus menerus dan tidak diatasi dengan baik, baby blues syndrome dapat berkembang menjadi depresi pascapersalinan atau postpartum depression yang bisa membuat ibu merasa putus asa, sedih, tidak berharga, dan tidak merasakan adanya ikatan (bonding) dengan bayi. Lebih lanjut, kasus depresi pascapersalinan dapat menyebabkan terjadinya postpartum psychosis yang memerlukan penanganan lebih serius, karena berdampak pada halusinasi dan delusi yang dapat membahayakan bayi, dirinya sendiri, dan orang di sekitar.

Sebelum terlambat, yuk ketahui cara-cara mengatasi baby blues syndrome, berikut ini:

Lakukan persiapan melahirkan mulai dari fisik, mental dan materil. Berhenti membebani diri sendiri, dan mulai berbagi beban serta tanggung jawab bersama pasangan atau orang-orang terdekat yang dipercaya. Usahakan mendapat tidur yang cukup, manfaatkan waktu tidur Si Kecil untuk Moms tidur. Bicarakan mengenai sistem berganti berjaga saat malam Si Kecil menangis dan butuh digantikan popok dan hal lainnya, bersama pasangan atau orang terdekat. Olahraga rutin dan makan makanan berkualitas, dan jangan segan berbagi cerita dan bersosialisasi dengan Expert Moms lainnya.

Di tengah-tengah kebahagiaan menyambut datangnya anggota baru keluarga, tentu merasakan adanya baby blues syndrome terasa aneh dan tidak wajar untuk kita. Namun, perlu diingat bahwa hal ini cukup banyak dialami Moms yang lain, bahkan terhitung normal. Dan untuk menghadapinya, kita butuh untuk terbuka dan mendapatkan dukungan fisik maupun moral dari orang-orang di sekitar kita.

Semangat selalu ya, Moms! Semoga selalu lebih sehat dari hari ke hari, lahir dan batin.

 

Sumber:

dr. Meva Nareza, Š—“Memahami Perbedaan Baby Blues Syndrome dan Depresi Pasca MelahirkanŠ—, Alodokter, 8 Oktober 2020

dr. Meva Nareza, Š—“Kenali Penyebab Baby Blues dan Cara MengatasinyaŠ—, Alodokter

dr. Rizal Fadli, Š—“Ibu Baru Bisa Alami Baby Blues Syndrome, Ini Cara MengatasinyaŠ—, Halodoc, 24 Januari 2020

EmptyView