Kenali Apa itu PTSD atau Trauma Setelah Melahirkan Kenali Apa itu PTSD atau Trauma Setelah Melahirkan

Kenali Apa itu PTSD atau Trauma Setelah Melahirkan

Momen melahirkan merupakan momen yang sangat membahagiakan bagi orang tua karena menantikan si Kecil yang akan hadir ke dunia. Namun, tidak sedikit Moms yang justru memiliki trauma saat melahirkan. Trauma pasca melahirkan atau disebut juga postpartum post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan sebuah kondisi ketika seseorang mengalami ketakutan dan stres akibat kejadian traumatis sebelumnya yaitu persalinan. 

Penyebab Trauma Pasca Melahirkan

Menurut dr. Septiani Timurtini Limbong di laman Klikdokter, faktor penyebab trauma pasca melahirkan muncul karena pengalaman yang dialami saat melahirkan anak pertama dan juga perasaan yang penuh dengan tekanan selama melahirkan. Selain itu, berikut beberapa faktor penyebab trauma pasca melahirkan:

  • Operasi sectio caesarea yang tidak direncanakan sebelumnya. Misalnya hal ini terjadi karena kondisi ibu hamil yang darurat saat bayi dalam kandungan.
  • Penggunaan alat bantu persalinan seperti vakum atau forsep selama persalinan berlangsung.
  • Bayi yang dirawat di ruang intensif karena kondisinya yang memerlukan perawatan khusus setelah melahirkan
  • Ibu yang mengalami trauma lainnya seperti kekerasan seksual sebelumnya.
  • Komplikasi fisik atau cedera yang dialami selama kehamilan dan persalinan. Misalnya mengalami pendarahan, keracunan kehamilan atau preeklampsia, kejang saat kehamilan eklampsia, robekan vagina akibat persalinan, atau gangguan jantung.

Apa Saja Gejala Trauma Pasca Melahirkan?

Bagi Moms yang mengalami trauma pasca melahirkan, biasanya akan menunjukkan beberapa gejalanya seperti berikut:

  • Terbayang kejadian saat persalinan yang dianggap Š—“mengerikanŠ— hingga membuat pikiran stres.
  • Menolak untuk pergi ke rumah sakit tempat melahirkan atau menghindari orang yang baru melahirkan agar tidak terpicu.
  • Ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, terutama Moms akan takut jika terjadi hal yang buruk pada bayinya.
  • Moms merasa sedih secara terus-menerus tanpa tahu penyebabnya dan cenderung menyalahkan diri sendiri jika tidak sesuai dengan ekspektasi.

Cara Mengatasi Trauma Pasca Melahirkan 

Gejala yang tak kunjung sembuh akan berisiko bagi kesehatan mental Moms seperti kemungkinan untuk hamil dan melahirkan lagi menjadi kecil, Moms akan sulit menyusui bayi dengan lancar karena akan mempengaruhi produksi ASI yang menjadi rendah. Berikut ini merupakan cara mengatasi trauma pasca melahirkan menurut dr. Damar Upahita dari laman Hellosehat:

  • Meminta support dari keluarga dan orang terdekat

Dukungan dari keluarga dan orang terdekat merupakan hal yang sangat penting didapatkan oleh ibu setelah melahirkan. Perubahan yang dialami oleh Moms pasca melahirkan biasanya akan membuat dirinya merasa insecure. 

Adanya dukungan dari orang-orang sekitar dapat membantu Moms merasa dicintai, dilindungi dan dapat membawa energi positif bagi dirinya.

  • Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental

Jika Moms merasa atau melihat gejala pasca melahirkan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk dapat penanganan yang tepat.

Biasanya, dokter akan menyarankan Moms untuk menjalani berbagai terapi seperti cognitive behavioral therapy (CBT) maupun eye movement desensitization and reprocessing (EMDR). Terapi tersebut merupakan bentuk pengobatan postpartum PTSD yang sangat efektif bagi ibu yang mengalami trauma melahirkan.

  • Meminum obat yang disarankan dokter

Jika Moms sudah menjalankan terapi yang disarankan oleh dokter atau terapis, biasanya mereka akan memberikan obat untuk diminum agar kondisi mental Moms semakin membaik.

Pemberian obat bertujuan untuk membantu diri Moms agar lebih fokus dan nyaman dalam mengelola gejala, merawat bayi, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Obat-obatan yang diberikan dipastikan aman diminum selama masa menyusui dan tidak akan mengganggu produksi ASI.

Namun, bila Moms merasa gejala tersebut terjadi dalam jangka waktu panjang, sebaiknya segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter secepatnya agar tidak menjadi gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan cemas, dan sebagainya.

Hal tersebut tentunya dapat mengganggu kualitas hidup Moms, bahkan seluruh keluarga nantinya. Pastikan Moms memberikan ruang dan waktu untuk pulih secara perlahan agar trauma tersebut bisa hilang.

 

 

Source:

Setiaputri Ariani Karinta, 2021. Š—“Waspadai Trauma MelahirkanŠ— https://hellosehat.com/kehamilan/perawatan-ibu/kesehatan-mental-ibu/trauma-melahirkan-postpartum-ptsd/ . Diakses pada 31 Maret 2023 16.00 WIB.

Makarim, Fadhli, dr. 2021. Š—“Tips Mengatasi Trauma Setelah MelahirkanŠ—. https://www.halodoc.com/artikel/3-tips-mengatasi-trauma-setelah-melahirkan . Diakses pada 25 Februari 2023 17.00 WIB.

https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kehamilan/waspadai-trauma-pasca-melahirkan-yang-mungkin-terjadi. Diakses pada 31 Maret 2023 16.00 WIB.

EmptyView