Penanganan Kolik pada si Kecil Penanganan Kolik pada si Kecil

Penanganan Kolik Pada Si Kecil

Moms, salah satu tanda saat si Kecil menangis adalah ia merasa tidak nyaman pada tubuhnya. Biasanya si Kecil menangis saat ia butuh susu, lapar, atau meminta popoknya diganti karena sudah penuh. Selain itu, alergi dan udara yang panas juga bisa menyebabkan si Kecil rewel. 

Menurut Agus Firmansyah dari laman IDAI, bila si Kecil menangis terus menerus, kemungkinan si Kecil menderita kolik. Kolik pada bayi biasanya terjadi pada bayi yang berusia 2 minggu sampai 4 bulan. Biasanya bayi menangis saat malam hari dan terjadi dalam beberapa menit, kemudian ia akan menangis lagi dan susah dibujuk.


Penyebab Kolik pada Bayi

Sebagian penelitian membuktikan penyebab kolik pada bayi disebabkan alergi protein susu sapi. Moms bisa memeriksakan si Kecil ke dokter apabila ada riwayat alergi pada keluarga dekat, Moms juga bisa melihat gejala lain yang timbul seperti terdapat ruam pada kulit pipi. Di laman IDAI juga menjelaskan, bila si Kecil mengalami alergi, Moms dianjurkan untuk tidak mengonsumsi susu sapi dan olahannya seperti yoghurt, mentega, dan keju.

Penyebab lainnya bisa terjadi akibat intoleransi laktosa, yaitu unsur karbohidrat yang terdapat di dalam ASI dan susu formula biasa. Gejala ini disertai juga oleh seringnya buang air besar dengan tinja yang encer berbau asam, kulit di sekitar anus kemerahan, perut agak kembung dengan terdengar bunyi dalam perut si Kecil.

Selain itu, refluks gastroesofagus atau GER bisa jadi penyebab kolik pada si Kecil. Sering kali katup antara kerongkongan dan lambung belum sempurna fungsinya. Pada saat lambung si Kecil terisi susu, katupnya tetap menganga sehingga terjadi aliran balik dari lambung ke kerongkongan. Bila aliran balik tersebut cukup banyak, bias keluar melalui mulut yang kita kenal sehari-hari sebagai gumoh.

Laman IDAI juga menjelaskan, penyebab kolik bisa juga diduga oleh hubungan yang kurang harmonis antara ibu dan bayinya, misalnya ibu yang mudah marah. Oleh karena itu, ada ahli yang menganjurkan rangsangan suara, pendengaran, raba dan juga fisik bisa menenangkan si Kecil. Moms bisa menggendong si Kecil sambil menggoyang-goyangkannya untuk mengurangi kolik.

Pencegahan Kolik pada Bayi


Melalui laman Alodokter, dr. Meva Nareza menulis, kolik pada si Kecil bisa loh dicegah dengan beberapa cara berikut ini:
●     Moms bisa mengganti dot pada botol susunya jika lubangnya terlalu kecil. Hal ini dilakukan untuk membantu si Kecil agar tidak menelan lebih banyak udara daripada cairan.
Pilihlah botol susu yang memiliki label anti kolik dan berbentuk menyerupai seperti puting susu Moms. Serta pilih botol susu yang yang tidak mengandung Bisphenol-A (BPA) alias BPA-free. Botol berbahan silikon yang BPA-free memiliki sifat tahan panas dan anti retak, jadi umurnya lebih tahan lama.
● Jauhi si Kecil dari asap rokok. Jika Dads adalah perokok, sebaiknya hindari merokok dekat si Kecil ya, Moms.
● Hindari mengkonsumsi kopi, teh dan makanan pedas apabila si Kecil masih menyusu.
● Jika si Kecil bersendawa sehabis makan, Moms bisa menepuk-nepuk punggung bayi dengan lembut.
    
Penanganan Kolik pada Bayi

Jangan khawatir Moms, kolik pada si Kecil tidaklah berbahaya. Gejala ini akan menghilang dengan bertambahnya usia setelah usia 4 bulan.  Untuk menangani kolik, Moms bisa melarutkan 1 sendok teh munjung gula pasir dalam 100 ml air mendidih. Setelah dingin, Moms bisa memberikan 1-2 ml pada si Kecil yang sedang kolik. Rasa manis gula pasir mempunyai efek analgesik atau pereda rasa sakit. Perlu diingat ya, Moms menangani kolik juga perlu dukungan dari suami atau keluarga terdekat agar Moms bisa dengan rileks menjalaninya.  Tidak ada obat apa pun yang dapat meredakan kolik. Untuk si Kecil yang mengonsumsi susu formula, Moms bisa mencoba memberikan susu formula hipoalergenik atau formula bebas laktosa. 

Itulah tips pencegahan dan penanganan kolik yang bisa Moms terapkan pada si Kecil. Jika ada pertanyaan lain seputar kolik si Kecil, Moms bisa konsultasikan kepada dokter spesialis terdekat ya.

Source:
Firmansyah, Agus. 2012. Kolik pada Bayi. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1. Diakses pada 15 Juni 2023 pukul 18:00 WIB

Firmansyah, Agus. 2012. Kolik pada Bayi. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-2. Diakses pada 15 Juni 2023 pukul 18:00 WIB

Nareza, Meva, dr. 2021. Kolik pada Bayi ditandai dengan tangisan berjam-jam. https://www.alodokter.com/kolik-pada-bayi-ditandai-dengan-tangisan-berjam-jam . Diakses pada 19 Juli 2023 pukul 17:00 WIB.

Maureen. https://mamaschoice.id/article/dot-anti-kolik/#:~:text=Botol%20dot%20anti%20kolik%20adalah,tertelan%20dan%20membuat%20bayi%20kembung. Diakses pada 5 Agustus 2023 pukul 17:00 WIB.

 

EmptyView